WELCOME......WELCOME......WELCOME.....WELCOME......WELCOME......WELCOME ....... WELCOME ..... WELCOME ...... INDONESIA-BLOGGER

Monday, May 21, 2012

TARUHAN CINTA



Pesta ultah bersama teman – teman yang tak akan pernah aku lupa.
Ada seorang cowok yang bertandang ke rumahku menanyakan sebuah alamat rumah.
Tak lama setelah dia pergi, dia kembali sambil memperkenalkan diri padaku yang masih duduk diteras.
Aku pun tak menolak perkenalan itu walau dalam hati merasa lucu. Namanya Nico, dia adalah teman dari tetanggaku yang kebetulan sedang tak ada di rumah. Kami ngobrol bersama hingga tetanggaku yang bernama Angga datang dan mengajak Nico ke rumahnya.
Hampir tiap hari aku sering melihat dia dirumah Angga. Hingga suatu hari Angga datang ke rumah bersama dia & dia menyebutkan namanya kembali “NIKO”.
“aku dah tau …” jawab q dgn ketus. Walau begitu kami bertiga saling cakap & bercanda ria.
Tak terasa perkenalan aku dengan Niko telah berjalan selama sebulan.
“seperti salah satu dari cowok itu ada yang menuruh hati padamu … “ kata ibu sambil bercanda. Mungkin candaan ibu terlontar karena mereka sering berkunjung ke rumah walau hanya untuk ngobrol.
“mana mungkin mereka menaruh hati padaku? Aku sudah kenal lama dengan Angga dan memamg dia seperti itu sedangkan Niko, rasanya tak mungkin karena kami baru saling kenal.” Jawabku sambil merasa malu dan berfikir dalam hati (apa mungkin? Hehehehehe)
Waktu berjalan dengan cepat dan kami bertiga makin dekat. Betapa terkejutnya ….. ternyata apa yang dikatakan ibu dlu itu benar !!!
1 bulan setelah perkenalan antara aku dan Niko, akhirnya Niko mengungkapkan perasaannya. Aku tak memberikan jawaban apapun namun hubungan kami berjalan seperti air mengalir.
Sejak itu NIKO datang kerumah aku tanpa di damping oleh Angga, kami pun makin dekat tapi ternyata hubungan itu di tentang keras oleh kedua orangtuaku.
Setahun berjalan hubungan antara aku dan Niko semakin dekat namun orang tuaku tetap tak juga mengijinkan hubungan yang kami jalani.
********************
Suatu hari aku di undang oleh teman dekatku yang bernama Monik, dia mengadakan pesta ulang tahun. Saat itu Niko tak bisa menemaniku karena ada acara keluarga.
Dalam pesta tersebut aku bertemu dengan seorang cowok yang bernama Andi.
Menurut Monik, Andi adalah seorang cowok yang pendiam dan dia cenderung menutup diri dari cewek.
Spontan aku bilang “dia HOMO??? Wkwkwkwkwk”, teman2 malah marah dan bilang jika ANDI itu normal spt cowok lain. Dia hanya trauma akan pengalaman masa lalunya yang selalu di khianati cintanya.
Dasar setan dikepala pun mulai berpesta!!!
“gmn jika qt taruhan??? Q akan bikin dia jatuh cinta pada seorang wanita & lupakan masa lalunya” kataku pada teman-teman.
“sudahlah, tak akan berhasil walau kau rayu dia karena sudah banyak cewek yang berusaha mendapatkan hatinya tapi selalu gagal.” Jawab Monik sambil menggelengkan kepalanya
“Jangan katakan tak bisa bila belum mencoba !!!” sahutku dengan sombongnya.
“ok !!! berapa lama kau akan dapat merayu dan mencuri hatinya?? Apa taruhannya??” jawab Monik.
“Aku minta waktu hanya 6 bulan tuk dapatkan hatinya dan jika berhasil traktir aku selama 1bulan.” Sahutku. “ jika gagal?” jawab Monik. “jika gagal berarti  aku yang traktir kalian selama 1bln.” Sahutku.
Andi cukup pendiam bahkan terlalu pendiam. Dia tak banyak bicara bahkan setelah pesta usai pun tak aku lihat dia bercanda tawa dengan teman-teman yang lain.
Keesokan harinya …….
“Monik, 3hri lagi kita bikin acara kumpul-kumpul lagi & ajak Andi …” Pintaku.
“Ok!!! Gimana dengan Niko jika dia datang??” jawab Monik.
“Niko itu urusanku, dia tak akan datang & kita jalankan taruhan kita yang kemarin …” sahutku.
**************
Hari yang telah aku rencanakan dengan teman-teman pun tiba, Andi datang dalam acara itu.
Aku coba mengajak Andi berbicara, walau awalnya terasa sulit namun akhirnya aku berhasil membuatnya tersenyum. Senyum itu adalah pertanda awal dalam taruhan kami.
Setelah acara selesai Andi memberikan nomer telponnya padaku tanpa aku pinta, teman-teman merasa heran dengan sikap Andi.
“Apa yang telah kau lakukan pada anak itu??” Tanya Monik.
“Mana aku tau …. Aku hanya mengajaknya bicara dan bercanda, walau sempat di cuekin tapi dia punya senyum yang manis. “ jawabku sambil tertawa.
“itu nomer telpon, mau di apain?? Merayunya via phone ??” Tanya Monik lagi.
“Aku sendiri masih bingung, sumpah !!! Aku masih belum ada planning mau di apain tuh Andi …” sahutku sambil memutar otak untuk langkah berikutnya.
Sesampainya aku di rumah tak ada sesuatu yang berubah, nonton TV dan membaca buku menjadi kebiasaan yang selalu dilakukan. Saat malam tiba dan aku buka dompet, aku lihat ada nomer  telpon Andi dan tiba-tiba rasa iseng itu mulai hinggap. Aku telpon Andi dan kami bicara tentang banyak hal.
*************
Satu bulan sudah dari perkenalan aku dengan Andi dan aku tak berfikir masalah taruhan itu. Terakhir aku hubungi Andi via phone usai acara itu, setelah itu aku tak hubungi dia maupun bertemu dengannya. Aku sibuk dengan Niko dan teman-temanku.
“Ini sudah 1 bulan dari taruhan kita. Bagaimana kabarnya Andi?” Tanya Monik.
“Ahhh …. Aku lupa!!! Bingung juga mau di apakan Andi so aku belum hubungi dia lagi apalagi Niko selalu mengikuti aku …. Huft!!! Aku hanya berharap Tuhan memberikan jalan buat aku…. ” sahutku sambil tertawa kecil.
Monik hanya menggelengkan kepala, mungkin dia berfikir jika aku ini gila karena aku yang ajak taruhan tapi semua aku mentahkan lagi.
2 bulan sudah dari waktu taruhan yang ditentukan tapi kepala ini masih macet dan bingung, apa yang harus dilakukan pada Andi? Bukannya sibuk dengan Andi, malah sibuk urusin Niko.
Niko mulai sibuk dengan pekerjaannya dan aku sendiri tiada teman, saat seperti ini sosok Andi mulai muncul lagi di kepalaku dan tanpa pikir panjang langsung aku ambil HP-ku.
Aku hubungi Andi ……..
Begitu aku dengar suaranya tak aku buang-buang waktuku untuk bicara dengannya. Kami berbicara banyak hal hingga tiba saat dia mengatakan “tutup telponnya ya …… ada yang ingin aku bicarakan tapi biar aku yang menghubungimu, sayang!!”
“ok” jawabku sambil menutup telponku.
Rasa aneh mulai hinggap di kepalaku dan aku berfikir kenapa dia memanggilku sayang?? Apa yang dia fikirkan tentang aku ?? belum juga pertanyaan itu terjawab, suara dering telpon dari Andi pun berbunyi.
“hello …” sapaku
“hello, sayang ….” Sahut Andi
“kenapa panggil sayang?” tanyaku karena penasaran
“tak apa-apa. Aku hanya ingin membiasakan diriku untuk memanggilmu sayang” sahut Andi
Rasa puas akan jawaban Andi membuatku makin penasaran.
“kenapa harus dibiasakan? Kita juga bukan teman dekat & perkenalan kita baru beberapa bulan yang lalu, apalagi kita jarang bicara dan bertemu.” Tanyaku dengan berharap sebuah penjelasan dari Andi.
Andi diam sejenak sambil aku dengar dia menghela nafas panjang.
“ini yang ingin aku ceritakan padamu. Aku tak tahu dan bingung karena sejak pertemuan kita dahulu mata ini tertuju padamu. Saat kau menghilang dan tak ada kabar, aku rindu dan menunggu dirimu.” Penjelasan Andi.
“jika kamu rindu padaku, kenapa tak menghubungi aku? Bukannya kau punya nomerku ?” sahutku memotong penjelasan Andi.
“ahh … bukannya kau sudah tahu siapa aku dari teman-temanku?? “ Tanya Andi
“enggakkkk …. Ngapain aku Tanya-tanya orang lain tentang kamu jika aku bisa Tanya kamu sendiri, lebih terasa puas saat kita tahu sebuah informasi penting dari orang yang bersangkutan kaleeee” jawabku sambil bercanda
“ya sudah …. Aku menunggumu selama kau menghilang dan selama ini berfikir jika memang kau tak menghubungiku lagi, berarti kau bukan jodohku dan aku harus melupakanmu.” Penjelasan Andi
“wah ….. karena sekarang aku menghubungimu brarti aku jodohmu & kau harus nikahin aku hahahaha” sahutku sambil tertawa
“memangnya kau mau menikah muda ?” Tanya Andi
“sebenarnya kita bicara apa sih? Nglantur & bercanda aja …..” sahutku sambil mengalihkan pembicaraan
“aku tak pernah bercanda denganmu!! Aku tahu kau sudah bicara banyak hal tentang aku dengan teman-temanku karena itu kau mendekati aku!!” jawab Andi
“sudahlah, aku tak suka membicarakan hal seperti ini!!! Kita besok bertemu ya ….” Pintaku
“bertemu dimana?”Tanya Andi
“bertemu di tempat yang dulu, itu tempat berkumpulnya aku dan teman-teman.” Sahutku
“ok … kita ketemu besok sore di tempat itu !!” jawab Andi
“yupzzzzz ….. sampai bertemu besok!!!” sahutku sambil menutup telpon dari Andi.

No comments:

Post a Comment