Dia...
Tak seperti kebanyakan yang lainnya, mengumbar cintanya.
Dia bahkan tak mau mengungkapkan isi hatinya.
Bukan karena takut, tapi karena dia tak mau membuat orang yang dicintainya masuk ke dalam cinta berkalang dosa.
Dia..
Ketika mencinta.
Maka cukuplah dia dan Tuhannya yang tahu.
Bukan berarti tak berani, tapi karena dia yakin Allah akan memberikan yang terbaik buatnya.
Dia..
Yang menjaga cintanya dalam ketawakalan dan kesabaran sampai waktu yang dijanjikan tiba.
Dia..
Diam dalam muhasabah cintanya.
Dia..
Terpekur dalam khusyuk doanya.
Ya Allah...
Sesungguhnya rasa ini bagian dari nikmat-Mu.
Jaga hatiku agar tak menjadikannya sebagai maksiat kepada-Mu.
Ya Allah...
Jika Engkau berkenan menjadikan dia pasangan jiwaku, jaga hatinya untukku sampai ikatan halal mempertemukan.
Namun ya Allah..
Jika dia bukan milikku, gantilah dengan yang lebih baik darinya.
Yang akan menjadi penentram jiwaku, teman dalam perjuanganku menuju-Mu.
Yang ketika aku melihatnya, mengingatkanku kepada-Mu.
Ya Allah..
Izinkan aku menjadi Fatimah dan Ali yang menjaga cintanya sampai akad menghalalkannya..
Dan goresan hatinya berkata,
"kekasih hatiku, maaf. Bukan aku tak mencintaimu. Tapi cinta kita belum menjadi yang semestinya"
"tambatan jiwaku, yakinlah! Jika aku adalah yang terbaik untukmu dalam pandangan-Nya. Aku pasti akan menjadi milikmu"
"tunggulah sampai batas waktu itu tiba dengan semakin memperbaiki diri kepada-Nya"
"namun, jika aku bukan yang terbaik bagimu, ikhlaskanlah! Sungguh, telah menunggu pilihan Allah untukmu"
Tak seperti kebanyakan yang lainnya, mengumbar cintanya.
Dia bahkan tak mau mengungkapkan isi hatinya.
Bukan karena takut, tapi karena dia tak mau membuat orang yang dicintainya masuk ke dalam cinta berkalang dosa.
Dia..
Ketika mencinta.
Maka cukuplah dia dan Tuhannya yang tahu.
Bukan berarti tak berani, tapi karena dia yakin Allah akan memberikan yang terbaik buatnya.
Dia..
Yang menjaga cintanya dalam ketawakalan dan kesabaran sampai waktu yang dijanjikan tiba.
Dia..
Diam dalam muhasabah cintanya.
Dia..
Terpekur dalam khusyuk doanya.
Ya Allah...
Sesungguhnya rasa ini bagian dari nikmat-Mu.
Jaga hatiku agar tak menjadikannya sebagai maksiat kepada-Mu.
Ya Allah...
Jika Engkau berkenan menjadikan dia pasangan jiwaku, jaga hatinya untukku sampai ikatan halal mempertemukan.
Namun ya Allah..
Jika dia bukan milikku, gantilah dengan yang lebih baik darinya.
Yang akan menjadi penentram jiwaku, teman dalam perjuanganku menuju-Mu.
Yang ketika aku melihatnya, mengingatkanku kepada-Mu.
Ya Allah..
Izinkan aku menjadi Fatimah dan Ali yang menjaga cintanya sampai akad menghalalkannya..
Dan goresan hatinya berkata,
"kekasih hatiku, maaf. Bukan aku tak mencintaimu. Tapi cinta kita belum menjadi yang semestinya"
"tambatan jiwaku, yakinlah! Jika aku adalah yang terbaik untukmu dalam pandangan-Nya. Aku pasti akan menjadi milikmu"
"tunggulah sampai batas waktu itu tiba dengan semakin memperbaiki diri kepada-Nya"
"namun, jika aku bukan yang terbaik bagimu, ikhlaskanlah! Sungguh, telah menunggu pilihan Allah untukmu"